Selasa, 19 November 2013

Zaman Pleistosen




Jaman Pleistosen berlangsung sekitar 600.000  tahun lalu. Kondisi Alam Pada Jaman Pleistosen. Pada tahun 1839, charles lyell memberikan nama pleistosen untuk jaman geologi yang mengikuti jaman pliosen. Jaman ini dimulai dari awal kuarter hingga kira-kira 11.000 tahun yang lalu. Jaman pleitosen didefinisikan dengan dasar bahwa lapisan sedimen mengandung90% hingga 100% dari fauna yang masih hidup.Gunung tengah atlantik masih terus mekar dengan kecepatan 2 cm pertahun pada jama ini. Karena pendeknya waktu pleistosen, tektonik yang terjadi belum banyak merubah morfologi dan struktur bumi. Keadaan alam masih labil karena silih bergantinya 2 zaman, Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.

Zaman Glasial
Zaman Glasial adalah meluasnya lapisan es kutub utara sehingga eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Hal ini mengakibatkan munculnya Dataran Sunda dan Dataran Dahul di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Malysia Barat bergabung menjadi satu dengan Benua Asia.

Zaman Interglasial
Zaman Interglasial adalah zaman mencairnya lapisan es di kutub utara. Pada Zaman ini, temperature meningkat sehingga permukaan air laut naik dan terjadi banjir yang menyebabkan daratan terpisah-pisah.

Pada zaman pleistosen, terjadi perpindahan manusia purba dari wilayah Asia ke Indonesia. Zaman PListosen dapat dibagi menjadi 3 yaitu : Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir. 

1.        Pleistosen Awal
Zaman ini juga dikenal sebagai Pleistosen Bawah (Lapisan dan Fauna Jetis). Pleistosen Bawah ialah subdivisi awal atau terendah dari periode Kwarter. Di lapisan inilah Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Modjokertensis dan Robustus ditemukan. Pleistosen Awal terdiri dari tahap Gelasius dan Calabria.

2.        Pleistosen Tengah
Zaman ini juga dikenal sebagai Lapisan atau Fauna Trinil. Pleistosen Tengah secara lebih khusus disebut sebagai tahap Ionia. Zaman Pleistosen Tengah ialah subdivisi peralihan dari Lapisan / Fauna Jetis ke Lapisan Ngandong pada periode Kwarter.Di lapisan inilah Pithecanthropus Erectus ditemukan. Para ilmuan menghubungkan makhluk ini sebagai missing link, atau makhluk peralihan dari kera ke manusia. 

3.       Pleistosen Akhir
Zaman ini juga dikenal sebagai Pleistosen Atas ( Lapisan atau Fauna Ngandong ). Secara lebih mengkhusus, Pleistosen Akhir ini disebut sebagai tahap Tarantian). Dilapisan ini Homo Sapiens, seperti : Homo Soloensis dan Homo Wajakensis hidup, tumbuh dan berkembang.
Zaman ini merupakan subdivisi akhir atau teratas dari periode Kwarter.Pada zaman ini, banyak hewan-hewan besar yang mengalami kepunahan. Demikianlah tahap akhir dari periode Kwarter. Selanjutnya Tahap ini diikuti oleh Tahap Holosen atau Zaman Alluvium.

Jenis-jenis manusia :
Lapisan
Jenis Manusia Purba
Pleistosin bawah (Lapisan fauna Jetis)
Pithecantropus Mojokertensis
Meganthropus Palaeojavanicus
Pleistosin tengah (Lapisan fauna Trinil)
Pithecantropus Erectus
Pleistosin awal/atas (Lapisan fauna Ngandong)
Pithecantropus Soloensis
Homo Wajakensis

PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS

Manusia purba ini ditemukan pertama kali oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di daerah lembah kali Solo. Koenigswald menemukan fosil tengkorak kanak-kanak di dekat Mojokerto. Terutama dari tempat – tempat giginya dapat diperkirakan bahwa fosil itu umurnya belum melewati 5 tahun, dan merupakan tengkorak dari anak Pithecanthropus. Diperkirakan manusia purba ini hidup di zaman Pleistosen bawah.

MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS

Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki tulang rahang yang kuat
  2. Tidak memiliki dagu
  3. Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih mendekati kera.
  4. Berbadan besar dan tegap

 
PITHECANTHROPUS ERECTUS

Fosil manusia jenis Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahuan 1890 di Trinil, lembah sungai Bengawan Solo berasal dari pleistosen tengah. Ciri-ciri Pithecanthropus erectus :
  •  Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
  • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
  • Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
  • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
  • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
  • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
  • Bentuk hidung tebal
  • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
  • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
PITHECANTHROPUS SOLOENSIS

Pithecanthropus soloensis merupakan pithecanthropus yang bertahan hidup samapi akhir pleistiosen tengah. Fosil pertama ditemukan di Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo padasekitar tahun 1931-1934. Para peneliti Pithcanthropus soloensis di anataranya Von Koenigswald, Oppernoorth, dan Ter Haar.

HOMO WAJAKENSIS
Fosil ini pertama kali ditemukan di daerah Campurdarat (Wajak), Tulung Agung (Jawa Timur) oleh Van Rietschoten pada tahun 1889. Fosil ini merupakan fosil manusia pertama yang dilaporkan dari Indonesia. Temuan ini diselidiki pertama kali oleh Eugene Dubois. Ia menyimpulkan bahwa kerangka yang ditelitinya termasuk dalam bangsa Austroloid, bernenek moyang Homo Soloensis dan nantinya menurun langsung bangsa-bangsa asli di Australia itu. Tetapi berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Koenigswald, fosil ini termasuk dalam Homo Sapiens, dan berasal dari lapisan Pleistosen atas.

Benda - Benda Langit

  1. Meteor
 Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.Meteor yang kecil mempunyai garis tengah 0,2 sampai 0,5 mm. Meteor akan mulai terpijar jika jatuh di udara dengan kecepatan lebih dari 40 km/detik dan pada jarak 50 sampai 60 km di atas permukaan bumi. Meteor yang mencapai permukaan bumi disebut juga dengan Meteorit.



2. Komet

Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan sangat elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan ekor komet. Kepala komet mempunyai diameter lebih atas 65.000 km, meliputi inti komet dan selubung gas yang disebut koma, sedangkan ekor komet dapat mempunyai panjang sampai ribuan kilometer yang arahnya selalu menjauhi matahari.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua : 
 
Komet berekor panjang, yaitu komet yang garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa, sehingga berkesempatan menyerap gas-gas di daerah yang dilaluinya, ketika mendekati matahari komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya komet Kohoutek yang melintas ke dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan Komet Halley setiap 76 tahun sekali.  
Komet berekor pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya, ketika mendekati matahari komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tak berekor. Contohnya Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
3. Asteroid

Asteroid adalah planet-planet kecil yang jumlahnya puluhan ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit mars dan yupiter. Asteroid terbedar adalah Ceresyang mempunyai diameter kira-kira 772 km. diduga 2% dari asteroid mempunyai diameter lebih dari 60 km. pada saat ini tercatat sebanyak 1.600 asteroid, tetapi jumlah sebenarnya tidak kurang dari 100.000 buah dengan massa keseluruhan hanya sekitar 0,001 dari massa bumi. 
Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak sebelumnya mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Yupiter. Planet tersebut bergerak hingga jarak yang terlalu dekat dengan Yupiter sehingga hancur karena adanya gaya gravitrasi planet Yupiter. Kepingan-kepingan planet saling berbenturan sehingga menyebabkan orbit-orbit yang berbeda.
Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk planet pada waktu system tata surya terbentuk. Hal ini karena adanya gaya gravitasi dari planet Yupiter, yang menghalangi bongkahan-bongkahan benda angkasa tersebut untuk saling menarik dan membentuk sebuah bentuk yang utuh. 

          4. Planet

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
  • mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
  • mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
  • tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
  • telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
  • Berdiameter lebih dari 800 km
Ada 8 Planet di tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 


Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib.

Venus
Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain , itujangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. Kala rotasinya 243 hari, sedangkan kala revolusinya 225 hari.

Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari.

Yupiter
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9 jam 55 menit, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.

Mars
Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya.

Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.Uranus komposisinya sama dengan Neptunus. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam).

Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.

Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun.


 5. Satelit

Satelit adalah banda langit pengikut planet. Satelit terbentuk secara alami bersama dengan proses pembentukan planet. Karena massanya lebih kecil dan berlokasi dalam lingkunagn gravitasi planet, satelit beredar mngelilingi planet tersebut.

Planet

Jumlah Satelit

Nama Satelit

Diameter (km)

Bumi

1

Bulan

3.476

Mars

2

Phobos
Deimos
22
14
Jupiter

50
Io
Europa
Ganymede
3.630
3.138
5.262
Saturnus

53
Pandora
Epimetheus
Janus
90
120
190
Uranus

27

Cressida
Desdemona
Juliet
66
58
84
Neptunus

13

Proteus
Triton
Nereid
416
2.700
340

 


 6. Bintang 

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata)